{ Baca Selengkapnya, Klik di sini } Seabrek alasan dapat dikemukakan ketika dua sejoli memastikan dirinya
untuk pacaran. Ada yang beralasan bahwa mereka pacaran untuk mengisi
waktu kosong. Logikanya, daripada waktu terbuang sia-sia khan lebih baik
kalau dimanfaatkan untuk hal-hal yang ‘positif’. Tanpa aktivitas
pacaran, remaja ABG akan cenderung bengong saja atau paling banter
ngelamun, akibatnya sang waktu akan meninggalkannya di landasan pacu.
Jadi pacaran itu solusi bukan problem.
Mereka yang mengantongi alasan begini akan meningkatkan kinerjanya
dalam berpacaran setiap ada waktu luang. Sementara syaithan bergoyang
dombret sambil berdendang cucok rowo untuk ngipasin mereka agar terlena. Umumnya syaithan berhasil, buktinya remaja yang berpacaran cenderung
mengisi penuh semua waktu luangnya untuk pacaran. Kalau waktu luang
ternyata tidak ada maka mereka bisa menciptakan waktu luang.