Senin, 01 September 2014

Gadis yang tak Mencuri Hatiku

Siapakah aku, sehingga diriku pantas diperebutkan? Aku adalah kehormatan. Aku adalah kecemburuan yang bersemayam di dada setiap muslim yang beriman kepada Allah -Subhanahu wa ta`ala- dan hari akhir. Aku adalah akal yang sehat, aku adalah hukum-hukum syariat. Aku adalah kemuliaan. Aku adalah rasa malu. Aku adalah kesucian. Aku adalah kebaikan, dan aku adalah kehidupan yang bahagia.

Setelah aku perkenalkan kepada kalian siapakah sebenarnya diriku ini? Maka aku merasa perlu untuk memperkenalkan kepada kalian, siapakah gadis yang tidak menarik hatiku, yang tidak akan pernah merenggut cintaku.

Dia adalah gadis yang tidak tahu arah dan tersesat jalan; gadis yang tidak punya adab, akhlaq dan kepribadian. Aku katakan kepada kalian, kenapa hatiku tidak terpikat dan tidak tertarik? Karena dia telah menanggalkan rasa malu dan mencampakkannya. Karena dia telah melepaskan diri dari Islam, dan menggantinya dengan gaya hidup wanita-wanita barat yang durhaka....{ Baca Selengkapnya, Klik di sini }

Jumat, 22 Maret 2013

Mak, Barber Shop Bukan Bubur Sop!

jam 14.30 sore. sehabis mandi aku berniat pergi ke barber shop yang berada di Mall Kalibata. sesampainya di sana aku duduk di bangku nomor 4. ada tiga orang lagi yang masih mengantri. Cukup lama aku menunggu hampir satu setengah jam aku duduk dan membaca majalah fashion anak alay yang berada di atas bangku tempatku menunggu.iliranku tiba. Aku dipersilahkan duduk dibangku yang menghadap kearah kaca, kira-kira lebarnya 2 x 3 meter, sementara di belakangku berdiri seorang lelaki yang sedikit aneh dengan dandanan maching ala syahrini dia tengah sibuk menutupi setengah badanku memakai sehelai kain warna biru.

"mas rambutnya mau dipotong gaya apa?" tanyanya dg nada khas waria lampu merah.
"dipendekin aja, tp jangan terlalu pendek mas...". jawabku menerangkan.
"eh eh eh kok mas sih? ekeu udh dandan maching kayak gini, masiiihh aj dipanggil mas. pliss dueh" jawabnya memotong pembicaraanku. mukanya bete seperti habis di godain tukang ojeg.
"teruuss aku harus panggil apa?". tanyaku
"panggil aja Shess...". jawabnya menegaskan...{ Baca Selengkapnya, Klik di Sini }

Senin, 28 Januari 2013

Suami Pemarah Vs Istri Pendiam

ada sepasang kekasih yang baru menikah. Seperti pasangan suami istri umumnya, diawal perjalanan rumah tangga mereka mereka sangat harmonis, kalo di ibaratkan sih seperti pasangan romeo and juliet. Kemanapun mereka pergi selalu berdua. kalo istrinya tersandung sebongkah kecil kerikil di pinggir jalan aja, suaminya langsung bereaksi, laksana seorang pendekar pedang dari negeri sakura, gerak repleknya cepat sekali, secepat kilat suaminya menghampri istrinya yang hampir terjatuh, lalu dengan nada suara yg lembut suaminya berkata “sayang... hati-hati atuh jalannya” sambil membelai manja kening istrinya dan senyum manisnya terpampang dari ekspresi wajah penuh keteduhan. Singkat cerita....
Sudah hampir lima tahun mereka mengarungi yang namanya mahligai rumah tangga, sudah banyak cerita yang telah mereka lewati bersama. Tapi keharmonisan yang dulu menghiasi perjalanan kisah cinta mereka perlahan-lahan terkikis. Kini tak ada lagi belaian manja, tak ada lagi kata-kata lembut yang terucap dari bibir suaminya. Entah apa yang menyebabkan perubahan dari suaminya.....{ Baca Selengkapnya, Klik di sini }

Sabtu, 10 November 2012

Mencari Pendamping "Ideal" Part.2


Mikum Girls, gimana nih kabarnya? Alhamdulillah satu lagi artikel terbaruku sudah selesai kubuat. Judulnya sih masih tetap sama “Mencari Pendamping Ideal”, cuman yang membedakan adalah Topik Pe
mbahasannya, kalo di artikel sebelumnya aku memaparkan tentang Contoh Kriteria Istri ideal. Nah kalo untuk artikel kali ini aku akan mencoba untuk memaparkan tentang Contoh Kriter ia Suami Ideal. Tapi tentunya menurut sudut pandangku sendiri loh. jadi, jangan protes ya. Kalo ada yang gak setuju. Maklum ajalah, namanya juga penulis amatiran. suka-suka gue aja, tangan-tangan gue, yang nulis gue, masalah buat loh??!. Hahaha *soimah mode on

“Suami Ideal, Kayak apa sih?”. kalo aku coba nanya tentang kriteria suami ideal ke sebagian perempuan, pasti jawabannya bermacem-macem, mungkin ada yang bilang “ Suami yang ideal tu, Yaa suami Mateng (Mapan dan Ganteng)”. Terus mungkin juga ada yang jawab “ Suami Ideal tu, yaa suami yang baik, bijaksana, pengertian, romantis, dan sholeh”( ekhmm.. kalo jawaban yang inimah karakter sipenulis banget. *narsis dikit^^)....{ Baca Selengkapnya, Klik di Sini }

Senin, 15 Oktober 2012

Mencari Pendamping "Ideal" Part.1

Mikum temen2 semua, seperti biasa nih ada sedikit catatan dari sipenulis amatir. yaa bisa dibilang artikel gitu. pembahasannya sih tetap sama, apalagi kalo bukan mengenai C.I.N.T.A. begitu kata d’bagindas. bedanya kalo yg kemarin narasinya tentang ‘sepasang kekasih’ nah kalo yg ini tentang ‘mencari seorang kekasih’. Artikel ini juga pernah di muat di groupnya PDG’06, itulo groupnya Alumni SMAN 3 Pandeglang angkatan 2006 yg para penghuninya banyakan yang masih jomblo or belum pada merit kayak aku (promosi.com^^”). oiya kalo artikel yg ini hasil editan dari tulisan sebelumnya, mohon dimaklum ya, krn kali ini aku share ditempat umum. Jadi isinya aku rubah menyesuaikan target. gak apa2 khan, yg pentingkan tujuannya sama. Iya gak?.Hhee…

Kriteria! Yupzz kriteria adlah bagian terpenting dalam mencari pendamping, karena dengan melihat terlebih dulu kriteria seseorang kita bakalan tau seperti apa sih pribadi dari orang yang akan menjadi pendamping kita nanti, dan tentunya kita juga bisa menggambarkan keluarga macam apa yang akan kita bentuk nanti ketika kita sudah menjadi suaminya. karena yang kita cari tu bukan cuma seorang istri, tapi juga ibu dari anak - anak kita nanti... { Baca Selengkapnya, Klik di Sini }

Sabtu, 29 September 2012

Cinta Itu, Apa Adanya!


Ada Sepasang kekasih yg tlh menjalin hubungan cukup lama, bahkan bs dibilang sangat lama. krn sdh hampir 1 tahun mrk menjalin hubungan. di dlm kisah perjalanan ini mrk sangat bahagia, hampir tdk ada masalah yg datang mengoyak hubungan mrk.

suatu hari si lelaki ini di kejutkan dg sms dr wanita kekasihnya itu, isi smsnya, si wanita itu ingin masing2 mencatatkan ketidaksukaan yg ada pd diri pasangannya masing2  untuk mjd pembahasan mrk di pertemuan berikutnya.

Singkat cerita.
akhirnya hari itupun tiba, lalu mrk berangkat dr rumah masing2 dg membawa selembar kertas menuju tempat yg telah mrk sepakati. seperti pertemuan2 biasanya, si lelaki ini duduk agak menjauh dr wanita kekasihnya itu. akhirnya diskusipun dimulai; { Baca Selengkapnya, Klik di Sini }

Sabtu, 18 Agustus 2012

Memilih Kawan Seperjuangan

Perjalanan panjang jihad dan perjuangan menegakkan kalimah Allah di muka bumi, menuntut komitmen, kesungguhan, kerja keras, dan semangat yang tak kunjung padam. Untuk memelihara semangat dalam jangka yang panjang, bukan persoalan sederhana. Hanya orang-orang yang benar-benar sabar, tulus, dan ikhlas saja yang bisa membawa semangatnya hingga dalam waktu yang sangat panjang. Adapun orang-orang yang dalam dirinya masih dikuasai oleh interest, kepentingan pribadi, keluarga dan golongannya, maka orang-orang seperti ini akan mudah putus di tengah jalan.
Demikian pula halnya dengan mereka yang melandasi perjuangannya tidak semata-mata lillahi ta’ala. Di balik perjuangannya masih tersimpan berbagai tujuan, motivasi, dan harapan-harapan lain, selain ridha Allah semata. Orang-orang seperti ini akan mudah tergoda, goyah pendiriannya, dan pada akhirnya akan tumbang di tengah badai dan arus kehidupan materiil yang sedang berkuasa.

Sabtu, 11 Agustus 2012

Asyiknya jadi Pengemban Dakwah

 { Baca Selengkapnya, Klik di Sini }
( Oleh : hafidz ). Jadi pengemban dakwah? Hmm… di mata remaja, sepertinya ‘jabatan' ini kalah menarik dibanding kontes menjadi bintang yang kian menjamur. Meski kagak pake audisi atau ekstradisi yang bikin sensasi, tetep aja remaja yang terjun ke dunia dakwah bisa dihitung pake jari. Padahal untuk jadi pengemban dakwah, nggak kudu bisa nyanyi, nari, atau akting. Cukup bermodalkan keimanan, ilmu, dan kemauan. Sayangnya, justru tiga faktor itu yang lumayan langka ditemuin pada mayoritas remaja yang kian terhipnotis gaya hidup hedonis. Gaswat!

Kalo kita sempet nanya kenapa seseorang nggak atau belum mau ikut berdakwah, pasti mereka segera ngeluarin kunci gembok buat bongkar gudang alasannya. Soalnya mereka juga ngerti kalo dakwah itu wajib. Cuma masalahnya, banyak orang yang ngerasa belon siap ngadepin risiko dakwah. Emang apa sih risiko dakwah?

Itu lho, gosipnya ada anak yang Dijauhin temen lantaran cerewet ngingetin untuk nutup aurat, nggak pacaran, atau antitawuran. Tereliminasi dari kantor saat bawa-bawa aturan Islam ke alam kapitalis di dunia kerja. Diancam skorsing dari sekolah ketika ngotot pengen pake seragam yang nyar'i. Atau malah berhadapan dengan aparat keamanan karena dituding terlibat aksi pemboman. Waduh!

Senin, 06 Agustus 2012

Agar Diri dan Liqo Kita Berkah


Oleh: Musyaffa Ahmad Rohim, Lc

Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup (Maryam: 31)

Dalam banyak momentum, kita sering mendengar ungkapan: laisat al-’ibrah bi al-katsrah, innamâ bi al-barakah (yang penting bukan banyak, tapi berkah). Ada lagi ungkapan: al-harakah fîhâ al-barakah (keberkahan ada pada pergerakan).

Saya tidak dalam konteks mengemukakan dalil atas dua ungkapan di atas. Akan tetapi, saya hanya ingin menekankan pada kosa kata barakah yang berarti keberkahan.

Menurut dalil-dalil Al-Qur’ân dan Al-Hadîts, banyak sekali hal-hal yang dinyatakan memiliki keberkahan, misalnya Al-Masjid Al-Aqshâ, Allâh –subhânahu wa ta’âlâ- menyatakan bahwa sekelilingnya adalah tempat yang diberkahi oleh-Nya (Al-Isrâ’: 1).

Jumat, 03 Agustus 2012

Manajemen Diri Aktivis Dakwah

{ Baca Selengkapnya, Klik di Sini }
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh (manusia) kepada yang ma’ruf dan mencegah (manusia) dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron [3] : 110)
Dalam sebuah dialog tentang permasalahan umat Islam saat ini, ada sebuah analisa bahwa salah satu penyebab ‘kegagalan’ umat Islam adalah karena kurang adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antar sesama umat Islam. Padahal umat lain sepertinya melaksanakan agenda-agenda mereka dengan teratur, rapi, terkoordinir dan jelas dengan dukungan finansial yang kuat.
 
Pendapat lain mengatakan bahwa karena umat Islam sendiri yang belum bekerja dengan maksimal dan belum menunjukkan prestasi yang menggembirakan dalam mengembangkan dakwah ini. Tidak banyak prestasi yang diukir oleh para pemikir Islam, para ilmuwan, ulama maupun para profesional lain kecuali hanya beberapa orang yang jumlahnya bisa dihitung.